Salah satu tugas penting dari peran masketer atau pemasar yang hebat adalah memahami bagaimana orang-orang berpikir dan bertindak seperti yang mereka lakukan. Sebelum Anda melakukan startegi atau taktik pemasaran yang cenderung teknis, sangat membantu jika Anda memahami terlebih dahulu bagaimana orang lain beroperasi. Mengapa ? Karena memahami beberapa prinsip kunci psikologi dalam ilmu marketing bisa membuat Anda menjadi luar biasa.
Berikut ini penulis akan menjelaskan beberapa trik ilmu marketing, simak kiatnya di bawah ini. Dilansir dari dewaweb.com :
- Membantu Calon Customer
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan agar calon customer atau pelanggan Anda sadar soal uji coba gratis yang Anda tawarkan. Sebagian besar perusahaan memilih untuk menyalin template yang sudah umum dipakai orang, seperti “Daftarkan diri Anda untuk uji coba gratis selama 30 hari” Try premium trial for 30 days“. Namun, alternatif yang lebih baik adalah menggunakan pendekatan yang lebih lunak.
Tujuannya sama saja, akan tetapi potensi yang dihasilkan berbeda. Dalam hal ini, mana yang terdengar lebih baik atau tidak untuk dicoba.
- Memberikan Label Pada Pelanggan
Buatlah customer Anda merasa istimewa. Itu bisa menjadi alat retensi yang hebat, dan Anda akan mempunyai peluang untuk mengubah pelanggan menjadi duta produk Anda secara cuma-cuma.
Bagaimana caranya untuk menerapkan hierarki label bagi pelanggan Anda? berikut adalah caranya :
- Tambahkan label di dalam akun atau produk yang memberi mereka tingkat status lebih tinggi dibandingkan lainnya (mungkin setelah mereka menjadi pelanggan untuk jangka waktu tertentu, atau bagi yang telah melakukan tindakan tertentu terkait produk maupun jasa Anda).
- Kirim mereka sesuatu yang nyata agar bisa dipakai (excslusive-ebook, merchandise dan lain-lain yang ekslusif).
- Berikan lencana digital yang bisa mereka pamerkan atau disimpan di website mereka untuk mengatakan jika mereka adalah anggota yang sudah tersertifikasi.
- Memahami 3 Jenis Pembeli
Dalam ilmu marketing, Anda harus mengenali pembeli dengan mengajarkan mereka trik pemasaran bagi masing-masing dalam kategori pembelian sebagai berikut :
- Tightwads
Tipe pembeli tightwad lebih memilih untuk menghemat uang daripada membelanjakannya secara masif. Mereka adalah tukang anggaran dan si perencana. Tightwads menahan pengeluaran uang mereka selama yang mereka bisa dengan alasan kurang uang.
- Spendthrifts
Jenis pembeli yang ini juga sebenarnya tidak banyak. Spendthrifts adalah kebalikan dari jenis pertama, yakni kebal terhadap rasa menyesal yang biasa pembeli alami. Mereka akan belanja lebih banyak dan menghemat lebih sedikit dibanding dengan kebanyakan orang.
- Average Spenders
Jenis pembeli ini agak sulit untuk dijelaskan . Intinya average spenders ini berada di tengah-tengah kedua jenis pembeli lainnya. Kebanyakan average spenders membeli barang yang masih bisa mereka rasionalkan sebagai investasi yang baik, tapi juga tidak menjadi risiko bagi keuangan mereka.
- Membangun Urgensi Cara Cerdas
Dalam sebuah studi yang diuji oleh Howard Leventhal, menyimpulkan, orang-orang cenderung memblokir informasi penting jika mereka tidak menerima informasi lanjutan yang berisi petunjuk khusus soal bagaimana cara menghadapinya atau menggunakannya dengan optimal. Sebagai contoh, Anda memiliki bisnis online platform.
- Menunjukkan Perusahaan
Jika Anda berdiri untuk sesuatu misalnya, amal bagi penderita kanker atau anak-anak yang butuh sekolah gratis, maka pasar akan lebih berpotensi menjadi pelanggan Anda. Faktanya, 64% orang dari hasil survey yang dilakukan oleh Unbounce, menyatakan, keputusan pembelian mereka lebih cenderung didasarkan pada faktor psikologis satu ini. Namun, tips ini sangat bagus dan efektif untuk meningkatkan conversion rate Anda.