Saat kita punya peluang usaha seperti mendirikan apotek, kita jangan melewatkan hal tersebut karena menjadi salah satu pilihan bisnis yang memiliki peluang sukses tinggi.
Namun, tahukah kamu pengertian apotek itu sendiri? Menurut KepMenKes No.1027/MENKES/SK/IX/2004, apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan kefarmasian dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Melihat dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa apotek bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Mendirikan apotek cukup mudah, namun diperlukan strategi dan perhitungan yang matang agar pendirian apotek mendapat izin dari dinas kesehatan dan sukses di pasaran.
Jika sudah memahami apa itu apotek, serta sudah mulai tertarik, maka langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mendirikannya adalah sebagai berikut:
1. Lokasi
Lokasi yang strategis menentukan kesuksesan kamu dalam membangun apotek. Apotek akan lebih produktif jika didirikan di dekat rumah sakit, puskesmas, dan praktek dokter, atau di sekitar perumahan yang padat penduduknya.
2. Persiapan
Setelah lokasi sudah ditentukan, hal berikutnya yang perlu dipersiapkan adalah pengetahuan mengenai obat-obatan. Jika kita tidak memiliki latar belakang pendidikan farmasi, maka harus mempersiapkan seorang apoteker yang bertanggung jawab menjalankan apotek.
Perlu diketahui, gaji seorang apoteker rata-rata berada di rentang Rp4.000.000 – Rp5.000.000,- per bulan untuk wilayah ibukota sesuai dengan jenjang pendidikannya.
3. Perizinan
Hal pertama yang harus diselesaikan ialah mengurus Surat Keterangan Izin Tempat Usaha. Setelah itu mengajukan permohonan surat izin apotek. Jika lolos uji kelayakan, maka apotek siap untuk dijalankan.
Persyaratan dan tata cara pendirian apotek dapat kamu pelajari di dalam Kepmenkes RI No. 1332 tahun 2002. Biaya yang dikeluarkan untuk perizinan tersebut tergantung oleh kota masing-masing, estimasi sekitar Rp3.000.000,-.
4. Pengadaan Obat
Kita harus mengetahui berbagai macam obat-obatan untuk kelengkapan apotek dan pastikan tersedia obat-obatan yang sering dikonsumsi atau yang dibutuhkan masyarakat. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli obat tergantung dari varian dan jenis obatnya. Untuk kategori sedang, biaya yang diperlukan berkisar Rp40.000.000,-. Di samping itu, penataan obat di Apotek disesuaikan dengan kategori dan jenis obat.
Sebelum membeli obat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
*Melakukan tinjauan terhadap masalah kesehatan yang sering terjadi.
*Menyesuaikan macam obat yang akan dibeli dengan anggaran.
*Pilihlah obat yang standar mutunya tinggi.
*Sediaan kombinasi dipilih jika potensinya lebih baik daripada sediaan tunggal.
Dalam menjalankan bisnis apotek, ada hal lain yang perlu diperhatikan agar apotek dapat bertahan dan semakin sukses, diantaranya:
1. Pemasaran
Agar apotek ramai pembeli, kita harus gunakan strategi pemasaran yang baik. Misalkan mencari supplier obat di media cetak atau online. Selain itu gunakan papan tanda apotek di depan toko yang mudah dilihat.
Selain dari segi pemasaran, manajemen harga obat juga menentukan kesuksesan apotek anda. Pasanglah harga yang sesuai dan relatif terjangkau. Perhatikan pesaing (apotek lain) dalam mematok harga.
2. Waspadai Obat Palsu
Kemungkinan masuknya obat-obatan palsu ke apotek harus diwaspadai. Belilah obat-obatan langsung kepada pihak produsen. Karena jika kita ketahuan memperdagangkan obat palsu, maka izin apotek akan dicabut dan apotek yang akan kita bangun akan kehilangan kepercayaan oleh masyarakat.
Source: bisnisukm.com, dunianotaris.com