Break Event Point atau sering disingkat dengan BEP adalah suatu titik atau keadaan di mana penjualan dan pengeluaran dari hasil perusahaan cukup untuk menutupi pengeluaran bisnisnya.
BEP dalam artian bahasa Indonesia disebut dengan “Titik Impas” karena membandingkan jumlah pendapatan atau unit yang harus dijual untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel terkait menghasilkan suatu penjualan. Selain itu, dengan menggunakan sistem BEP bisnis tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan.
Analisis BEP (Break Event Point) umumnya digunakan untuk menghitung kapan sebuah usaha atau bisnis dan atau proyek akan menguntungkan dengan cara menyamakan total pemasukan dan biaya. Hasil Analisis Break Even Point ini, manajemen perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipetahankan agar tidak mengalami kerugian dan juga mengetahui hasil pemasaran yang diharuskan untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu serta membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
Berikut cara menghitung BEP (Break Even Point) yang telah dirangkum oleh penulis dilansir dari manajemenindustri.com:
- Rumus BEP untuk Menghitung Unit
Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost). Di bawah ini adalah persamaan atau rumus BEP :
BEP (dalam Unit)= Biaya Tetap Produksi/ (Harga Jual per Unit-Biaya Variabel per Unit)
Atau
BEP (dalam Unit)= Biaya Tetap Produksi/ Margin Kontribusi per Unit.
- Rumus BEP untuk Menghitung Rupiah Penjualan
Rumus BEP untuk menghitung berapa rupiah hasil penjualan yang perlu diterima, yakni dengan cara membagi total biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan produk (Variable Cost) kemudian dikalikan dengan Harga per Unit lagi. Berikut rumusnya:
BEP (dalam Rupiah)= Biaya Tetap Produksi/ (Harga per Unit) – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit.
Atau
BEP (dalam Unit)= Biaya Tetap Produksi/ Margin Kontribusi per Unit x Harga per Unit.
Keterangan :
- BEP (dalam Unit)= Break Even Point dalam unit (Q).
- BEP (dalam Rupiah)= Break Even Point dalam Rupiah (P).
- Biaya Tetap (Fixed Cost)= Biaya yang jumlahnya tetap (baik sedang berproduksi atau tidak).
- Biaya Variabel (Variable Cost)= Biaya yang jumlahnya meningkat sejalan dengan jumlah produksi, seperti bahan baku, bahan baku pembantu, listrik, bahan bakar, dan lain-lain.
- Harga Jual per Unit= Harga jual barang atau jasa per unit yang dihasilkan.
- Biaya Variabel per Unit= Total biaya variabel per Unit (TVC/Q).
- Margin Kontribusi per Unit= Harga jual per unit – Biaya variabel per Unit (selisih).